Rabu, 19 September 2012

Renungan L Ukhti, SMS Apa Ini Ukh ?


Bismillahirrahmaanirrahiim

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Seorang akhwat menerima SMS itu malam hari, di saat ia sedang berupaya memejamkan matanya. Ia bingung, apakah harus menjawab SMS ini ataukah membiarkannya. Karena terus terang, pengirim SMS itu adalah seorang ikhwan yang menjadi imam shalat Isya di kampus tadi. Kebetulan waktu itu, mereka hanya berdua, dan harus shalat Isya’ berjamaah.

Dalam hati ukhty itu bertanya-tanya. “Kenapa berkesan? Bukankah setiap shalat haruslah berkesan? Kenapa berkesan? Apakah ia tidak khusyuk dalam shalatnya? Ataukah karena aku makmumnya?” Akhirnya dengan berat hati akhwat itu membiarkan SMS itu tanpa balas.

Beberapa menit kemudian hape nya kembali berdering. Saat ini hanya misscall, dan bisa ditebak siapa yang misscall. Selain pulsa nelpon juga mahal, ikhwan itu ingin memberi isyarat, kenapa SMS-nya tidak dibalas. Si Akhwat tetap bersikukuh tidak menjawabnya, karena menurutnya si Ikhwan berlebihan dan tidak pada tempatnya. Akhirnya hape-nya kembali berbunyi, sebuah gambar bertanda Amplop nongol di layar hapenya. Dibuka dan dibacanya,

“Semoga ukhty diberi kenyamanan hati dan diberkahi Allah Ta’ala malam ini. Dan mudah-mudahan bisa shalat malam nanti. Selamat bobo dan mimpi yang indah. Dari saudaramu seperjuangan.”


Akhwat ini senyam senyum tak ada habisnya. Ia semakin tahu seberapa kualitas ikhwan ini. Ia jadi ragu apakah ia “Ikhwan ataukah Bakwan”. Menurutnya SMS semacam ini tidaklah perlu disampaikan. Meski terlihat menasehati dan baik-baik saja, tapi ia berpikir SMS semacam ini adalah sebentuk zina hati yang terselimuti dakwah yang sudah tidak pada tempatnya.

Saudaraiku ukhti fillah..,Mungkin saja Anti yang membaca tulisan ini pernah mengalaminya. Mendapatkan SMS dari sosok aktivitis dakwah, apakah ikhwan atau akhwat. Ataupun dari seorang laki biasa yang engkau kenal. Awalnya mungkin hanya saling bertanya tentang kepentingan dakwah atau diskusi belajar. Persiapan sebuah tabligh akbar, rencana rapat sekolah atau memilih ketua BEM di kampus, rencana rapat tahunan organisasi keislaman, membahas kurikulum TPA atau apalah kepentingannya. Namun ternyata rasanya enak juga bisa saling berkirim SMS alias SMS-an. Apalagi kalau ternyata obrolannya nyambung banget, si ikhwan tahu perasaan si akhwat dan si akhwat pun mesam mesem tak ada habisnya menjawab SMS dari si ikhwan. Kalau sudah seperti ini biasanya SMSnya bisa ngelantur kemana-mana.

Lama-lama SMSnya pun berubah dari sms dakwah menjadi sms Merah Jambu. Mulai berani bertanya:

“Ukhty lagi ngapain? Ukhty udah makan belum. Jaga Kesehatan loh ukh. Sekarang musim hujan.”

Eh, apa perlunya si ikhwan bertanya semacam itu? Emang penting? Ia menjadi sosok yang penuh perhatian. SMSnya menjadi ngalor-ngidul tak jelas apa maksudnya. Ironisnya, si akhwat justru terbuai. Ia takluk dengan senjata ikhwan gombal ini.

Si akhwat selalu menjawab SMS itu dengan jawaban-jawaban yang sama. “Ana lagi makan akh. Akhy udah maem belum…?” Yach, setali tiga uang dech ini namanya. Sama saja kualitasnya. Mereka sama-sama menikmati SMS-an itu. Kepentingan awal sebagai SMS koordinasi dakwah melenceng menjadi berbagi perhatian antara ikhwan dan akhwat. Hemm… apa ini namanya? Ikhwan apa bakwan, akhwat apa kawat?


Hal ini nampaknya harus diwaspadai. Jangan-jangan mereka telah menyemai benih, sebelum masa tanam. Jangan-jangan mereka telah menanam cinta, sebelum waktunya. Jangan-jangan pola saling SMS-an ini menjadi cara mereka untuk saling berkomunikasi bukan dalam arti sebenarnya.

Sungguh saudariku,,SMS itu melibatkan dua orang, pengirim dan penerima. Dan Setan terkutuk itu berbaris-baris diujung sinyal Indosat yang engkau gunakan sebagai kartu telponmu. Setan-setan itu mengubah dari warna hitam tulisan dari si pengirim menjadi“warna merah jambu” ketika sampai pada si penerima.

DImanapaun dan kapanpun, setan adalah musuh yang nyata bagi umat manusia. Maka hanya hati yang bersih saja yang mampu menepis bujukan sesatnya.

SMS PDKT-kah?


Ikhwan tentu saja memiliki niat saat mengirim SMS itu. Awalnya mungkin niatnya baik sebagai sebuah nasihat yang baik. Tapi karena setan memang sangat licik, akhirnya jurusnya mulai mempengaruhi si ikhwan. Selain itu juga karena lampu hijau yang ditunjukkan oleh si akhwat sendiri.

Oleh karena itu, kita harus mulai memperhatikan persoalan ini. Harus dibedakan manakah yang benar-benar SMS murni nasihat, ataukah semata hanya kedok saja. Mereka yang semata ingin memberi nasehat tidak akan berpanjang-panjang dalam SMS-an. Bila dianggap sudah cukup, maka tidak perlu dilebar-lebarkan. Bila dengan SMS 10 kata sudah cukup, kenapa harus memakai 20 kata? bukankah itu kemubaziran..??

Menjawab SMS secukupnya sesuai dengan yang dibutuhkan. Lagipula sebenarnya dalam hati kecil kita sebagai seorang ikhwan dan akhwat bisa dengan mudah mendeteksi apakah SMS kita sudah melenceng ataukah masih lurus-lurus saja. Kita adalah manusia dewasa yang sudah bisa membedakan mana yang baik-baik saja dan mana yang sudah berlebihan.

Bagi para akhwat sebaiknya tidak memberikan ruang yang lebar kepada para ikhwan. Bila SMS ikhwan sudah mulai tidak bener, maka lebih baik dicuekin saja. Tidak perlu dibalas dengan kata-kata pedas. Karena sekali dijawab, ikhwan akan merasa mendapatkan lampu hijau. Dan perlu diketahui, ikhwan sangat tahu bahwa akhwat suka sekali bila diperhatikan. Karena itu merupakan tabiat para wanita pada umumnya. Mereka suka diperhatikan..!! Jadi bagi ikhwan yang bermental bakwan mereka rela membeli pulsa isi ulang sebanyak mungkin dan dibela-belain mencari program SMS murah demi memberi perhatian ini.

Bagi para ikhwan, saya berharap Antum tetap menjadi sosok yang tangguh. Antum sangat mungkin menjadi pihak yang agresif. Tapi Antum juga sangat mungkin menjadi pihak yang dikejar. Hape Antum tiba-tiba berbunyi terus karena misscall orang tak dikenal sepuluh kali mungkin. Jangan Ge Er dulu, belum tentu itu dari akhwat. Boleh jadi dari nomer nyasar yang ingin menagih utang. Bila antum mendapat SMS yang ‘gimana gitu’ dari akhawat, sebaiknya dijawab dengan bijaksana dan secukupnya saja. Selain karena memang pulsa masih mahal, hal itu akan menjaga Muru’ah (harga diri) antum di depan Allah SWT.

Jadi, kalau memang antum jatuh cinta dan ingin pedekate, nyatakanlah terus terang, lebih sopan dan jantan bila antum menempuh jalur Ta’aruf, ajukan proposal itu kepada si akhwat jika antum benar-benar bermental seorang ikhwan, bukan Bakwan !Tidak dengan SMS an berlama-lama yang tidak jelas kepentingannya.

Afwan dan terimakasih..



Barakallahufikum..semoga bermanfaat

Selasa, 18 September 2012

Tertutup Bukan Berarti Sok Suci ^_^

Menutup aurat dengan pakaian yang syar'i itu bukan berarti kita wanita tanpa dosa, suci tak bernoda. BUKAN.
Kami memakai JILBAB yang SYAR'I hanyalah sebuah aksi sederhana dari kalimat "aku ingin taat pada perintah Allah"
(Kata Ustadz @felixsiauw)

Bukankah menutup aurat itu WAJIB HUKUM na..?
Gg percaya? Yuk buka Al-Quran surat An-Nuur ayat 31 dan Al-Ahzab ayat 33

Rasulullah juga mngajurkan kok..
.
“Hai Asma, sesungguhnya perempuan itu apabila telah sampai umur/dewasa, maka tidak patut menampakkan sesuatu dari dirinya melainkan ini dan ini. Rasulullah berkata sambil menunjukkan kepada muka dan telapak tangan hingga peregelangannya sendiri.” (HR. Abu Dawud)

Jadi, memakai Jilbab yang syar'i itu bukan untuk KEDOK tapi itulah IDENTITAS seorang Muslimah yang taat
Memakai Jilbab juga bukan sekedar ikut-ikutan tren yang akhir na terjebak pada jilbab modis yg malah melenceng dr aturan Islam
Jilbab itu BUKAN MNUTUPI KEBUSUKAN tapi UNTUK MENUTUP AURAT...!










sumber : http://www.facebook.com/pages/Cahaya-Bulan

ミ★ Ilustrasi Kehidupan Ibarat Sebuah Komputer ★ミ


                                                                                      بِسْـــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــم

Assalamu'alaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuh,

Ilustrasi Kehidupan, kita terlahir ke dunia fana ini dibekali dengan 3 hal, yaitu; JASMANI, RUH, DAN JIWA.

JASMANI___

Jasmani adalah merupakan hardwarenya yang mempunyai beberapa spesifikasi, antaranya;
a) memiliki hawa nafsu (yang selalu menginginkan serba lebih)
b) memiliki jangka waktu pakai (apabila tidak dirawat secara baik, akan menjejaskan kualitinya)
c) seiring dengan perjalanan waktu__ kemampuan hardware semakin lemah begitu juga hawa nafsunya.

RUH___

Ruh ibarat arus listrik kepada komputer
*Tanpa arus listrik hardware tidak dapat digerakan
*Arus listrik ini ada jangka waktunya (jangka waktu ini boleh diberhentikan oleh...pembekalnya kalau kontraknya sudah tamat, siapakah pembekalnya..? "ALLAH"

JIWA___

Jiwa ini diibarartkan CPU pada komputer
a) Dengan CPU kita dapat kawal hardwarenya
b) CPU saja tidak cukup, kita perlu ada operasi sistem dan juga software pendukung lainnya (karena sejak lahirnya selalu dilatih dan ditambah softwarenya secara bertahap sesuai kemampuannya. Semakin banyak softwarenya, semakin janggihlah sebuah komputer).

Dalam kehidupan jiwa (CPU), jiwa sangat patuh pada keperluan jasmaninya (Hardware) atau ia dikatakan selalu menurut hawa nafsunya. Dan kadang-kadang jiwa (CPU) boleh dikendalikan dengan baik oleh Ruhnya (Arus listrik). Hawa nafsu selalu mengajak kepada keburukan. sedangkan Ruh (Arus listrik) selalu mengajak kepada kebaikan dan taat kepada pembekalnya.

Penghidupan sebuah komputer senantiasa mendapat gangguan dan ancaman yang bersifat external daripada Virus, siapakah Virus itu? IBLIS dan tentaranya. Untuk itu komputer harus dilengkapi dengan anti Virus yang selalu Update agar dapat menghalang berbagai serangan Virus. Kita harus selalu mengupdate anti virus, Update inilah yang dinamakan SHALAT. Anti Virus inilah yang dikenali dengan AGAMA, dan anti virus yang terbaik kita adalah ISLAM.

SIAPAKAH YANG BERTANGGUNGJAWAB TERHADAP APA YANG KITA LAKUKAN DI DUNIA INI?
___________________________________

Apakah Jasmani? BUKAN!

__Jasamani (Hardware) hanya sebagai pelaksana perintah saja. Pada saat kita mengenal dunia, jasmani akan hancur menjadi tanah karena ia hanya merupakan barang pinjaman bukan hak milik.

Apakah Ruh? BUKAN!

__Ruh hanya memberi arus listrik atau kuasa kepada Jasmani (hardware), tanpa sebuah komputer akan lumpuh walau secanggih mana apapun ia. Pada saat kita meninggal dunia, Ruh inilah dicabut oleh pesuruhnya dan akan kembali kepada "Sang Pemiliknya".
Siapa pesuruhnya? MALAIKAT, dan siapa Sang Pemiliknya? ALLAH.

Kalau begitu..Jiwakah? YA..MEMANG JIWA..

Sang jiwalah (CPU) yang bertanggungjawab, karena ia merupakan pusat segala proses dan disinilah segala keputusan dibuat, dan sudah tentu segala proses CPU tidak berfungsi tanpa arus listri, dan hasil perintah tidak akan terwujud apabila tidak ada hardwarenya. CPU boleh memutuskan perbuatan baik/positif dan boleh juga perbuatan tidak baik/negatif. Dan...semua aktiviti-aktiviti CPU direkam dengan sebuah alat yang dinamakan MEMORY. Ada 2 memory yaitu MEMORY SEMENTARA (RAM) dan MEMORY TETAP (HARD DISK).

RAM__Memory ini akan tersimpan sementara saja, Jika kita meninggal dunia memory ini akan hilang.

HARD DISK__Di memory ini tersimpan dengan lengkap, tidak ada yang pernah luput, KECUALI yang mengusai komputer berniat menghapusnya. Siapakah yang menguasai komputer? ALLAH. Penghapusan data ini dinamakan? AMPUNAN. 





Subhanallah..


Sumber : http://www.facebook.com/pages/Apple

Wanita ibarat kaca yang berdebu.

Ia ibarat kaca yang berdebu..
Jangan terlalu keras membersihkannya nanti ia mudah retak dan pecah..
Ia ibarat kaca yang berdebu..
Jgn terlalu lembut membersihkannya nanti ia mudah keruh dan ternoda..
Ia bagai permata keindahan..
Sentuhlah hatinya dgn kelembutan..
Ia sehalus sutra di awan jagalah hatinya dgn kesabaran..
Lemah lembutlah kepadanya namun jgn terlalu memanjakannya..
Tegurlah bila ia bersalah namun jgn kau lukai hatinya.








(Maidany - Kaca yang Berdebu)

Kamis, 13 September 2012

Masih Lanjutan BSQ B Khaifa I


بسم الله الر حهن ا لر حيم
Kesalahan dalam membaca Al-Qur’an :
Kesalahan dalam bidang tajwid serta fashohah dan adab yaitu ada dua macam, yaitu :
a.       Kesalahan Jali, yaitu kesalahan yang dapat merusak makna dan merusak ketentuan. Tajwid atau Qiroat yang sah. Disebut Jali dikarenakan kesalahan itu diketahui oleh ahli qiroat maupun yang bukan (dibaca awam).
b.      Kesalahan Khafi, yaitu kesalahan yang merusak ketentuan Tajwid atau Qiroat, namun merusak makna. Disebut Khafi dikarenakan hanya di ketahui oleh ulama dan ahli Qiroat.
Macam-macam Makhrojul huruf :
Tempat-tempat keluarnya huruf hijayah (29), adapun menurut Syekh Kholil bin Ahmad An-Nahwiy itu ada 17 tempat, dan bila diringkas ada 5 tempat, yaitu :
1.      Al-Jauf (lubang atau rongga mulut)
2.      Al-Halqu (tenggorokan atau kerongkongan)
3.      Al-Lisanu (lidah)
4.      Asy-Syafatain (dua bibir)
5.      Al-Khoisyum (janur hidung)
Kondisi pertama Al-Alif, berubah ( ال)
ًَُ
Kondisi kedua, ketika huruf ketiga dari awal ayat kasroh  maka huruh alif pertama berubah menjadi kasroh. Contoh :
اهذ  menjadi اهذ

Kisah uang Rp 1.000,- dan Rp 100.000,-

Kisah ini memang sudah tak asing lagi di kalangan dunia pertulisan :)
Aiih, bahasanya ! maksute ana tulisan ini sudah banyak di post di social media seperti di facebook :)
Yuuck, lanjut aje kita baca :)

Kisah Uang Rp. 1.000,- dan Rp. 100.000,-Uang Rp 1.000 dan Rp 100.000sama-sama terbuat dari kertas, sama-sama dicetak dan diedarkan oleh Bank Indonesia (BI). Ketika bersamaan mereka keluar dan berpisah dari Bank dan beredar di masyarakat, 4 bulan kemudian mereka bertemu lagi secara tidak sengaja di dalam dompet seorang pemuda. Kemudian diantara kedua uangtersebut terjadilah percakapan; Yang Rp 100. 000 bertanya kepada Rp 1.000, "Kenapa badankamu begitu lusuh kotor dan bau amis?" Rp 1.000 menjawab, "Karena aku begitu keluar dari Bank langsungditangan orang-orang bawahan dari tukang becak, tukang sayur,penjual ikan dan di tangan pengemis."Lalu Rp 1.000 bertanya balik kepada Rp 100.000, "Kenapa kamu kelihatan begitu baru, rapi dan masih bersih?" Rp.100.000 menjawab, "Karena begitu aku keluar dari Bank, langsung disambut perempuan cantik, dan beredarnya pun di restoran mahal, di mall dan juga hotel-hotel berbintang serta keberadaanku selalu dijaga dan jarang keluar dari dompet." Lalu Rp 1.000 bertanya lagi, "Pernahkah engkau mampir di tempat ibadah?" Rp.100.000 menjawab, "Belum pernah" Rp 1.000 pun berkata lagi, "Ketahuilah walaupun aku hanya Rp 1.000, tetapi aku selalu mampir di seluruh tempat ibadah, dan ditangan anak-anak yatim piatu dan fakir miskin bahkan aku selalu bersyukur kepada Tuhan. Aku tidak dipandang bukan sebuah nilai, tetapi adalah sebuah manfaat." Akhirnya menangislah uang Rp 100.000 karena merasa besar, hebat, tinggi tetapi tidak begitu bermanfaat selama ini. Jadi bukan seberapa besar penghasilan dan setinggi apa jabatan seseorang, tetapi yang terpenting adalahseberapa manfaat apa yang kita miliki tersebut, dipergunakan ke jalan yang benar dan untuk berbuat kebaikan ke sesama, untuk perusahaan dan kemanfaatan lingkungan. Semoga Bermanfaat. Silahkan Share atau Copy Pastesambung Kebaikan ini jangan putus disini. Kisah Uang Rp. 1.000,- dan Rp. 100.000,- Uang Rp 1.000 dan Rp 100.000 sama-sama terbuat dari kertas, sama-sama dicetak dan diedarkan oleh Bank Indonesia (BI). Ketika bersamaan mereka keluar dan berpisah dari Bank dan beredar di masyarakat, 4 bulan kemudian mereka bertemu lagi secara tidak sengaja di dalam dompet seorang pemuda. Kemudian diantara kedua uang tersebut terjadilah percakapan; Yang Rp 100. 000 bertanya kepada Rp 1.000, "Kenapa badan kamu begitu lusuh kotor dan bau amis?" Rp 1.000 menjawab, "Karena aku begitu keluar dari Bank langsung ditangan orang-orang bawahan dari tukang becak, tukang sayur, penjual ikan dan di tangan pengemis." Lalu Rp 1.000 bertanya balik kepada Rp 100.000, "Kenapa kamu kelihatan begitu baru, rapi dan masih bersih?" Rp.100.000 menjawab, "Karena begitu aku keluar dari Bank, langsung disambut perempuan cantik, dan beredarnya pun di restoran mahal, di mall dan juga hotel-hotel berbintang serta keberadaanku selalu dijaga dan jarang keluar dari dompet." Lalu Rp 1.000 bertanya lagi, "Pernahkah engkau mampir di tempat ibadah?" Rp.100.000 menjawab, "Belum pernah" Rp 1.000 pun berkata lagi, "Ketahuilah walaupun aku hanya Rp 1.000, tetapi aku selalu mampir di seluruh tempat ibadah, dan ditangan anak-anak yatim piatu dan fakir miskin bahkan aku selalu bersyukur kepada Tuhan. Aku tidak dipandang bukan sebuah nilai, tetapi adalah sebuah manfaat." Akhirnya menangislah uang Rp 100.000 karena merasa besar, hebat, tinggi tetapi tidak begitu bermanfaat selama ini. Jadi bukan seberapa besar penghasilan dan setinggi apa jabatan seseorang, tetapi yang terpenting adalah seberapa manfaat apa yang kita miliki tersebut, dipergunakan ke jalan yang benar dan untuk berbuat kebaikan ke sesama, untuk perusahaan dan kemanfaatan lingkungan.





Sumber : http://www.facebook.com/groups/119010168176297/permalink/364786843598627/
                                                        

                                                                 Semoga Bermanfaat ^_^

Rabu, 12 September 2012

Materi BSQ B Khaifa I



بسم الله الر حهن ا لر حيم

Ta’awudz lebih utama dari basmallah :
Makna dari ta’awudz sendiri ialah A’udzubillahi minasy syaitanir rajim yang artinya “Aku memohon perlindungan kepada الله dari syaitan yang terkutuk.”

Inilah makna yang terkandung dalam tiga ayat Al-Qur’an.
Pertama firman-Nya dalam surat Al-A’raaf : 199
 خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ (١٩٩)                    
Artinya : “Jadilah Engkau Pema'af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.”

Kemudian الله subhanallah wata’ala berfirman dalam surat Al-A’raaf : 200
$¨BÎ)ur š¨Zxîu\tƒ z`ÏB Ç`»sÜø¤±9$# Øø÷tR õÏètGó$$sù «!$$Î/ 4 ¼çm¯RÎ) ììÏJy íOŠÎ=tæ ÇËÉÉÈ
Artinya : “Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan, maka berlindunglah kepada الله. Sesungguhnya الله  maha mendengar lagi maha mengetahui.
Dalam bahasa arab, kata syaitan (setan) berasal dari kata syathan, berarti jauh. Jadi, syaitan itu tabiatnya jauh dari tabiat manusia, dan dengan kefasikkannya dia sangat jauh dari segala macam kebaikkan.
Ada juga yang mengatakan kata syaitan itu berasal dari kata syata (terbakar), karena ia diciptakan dari api dan dia juga mengatakan bahwa kedua makna tersebut benar, tetapi makna yang pertama lebih benar.
Tafsir isti’adzah dan hukum-hukumnya dalam Al-Qur’an surar An-Nahl : 98-100
#sŒÎ*sù |Nù&ts% tb#uäöà)ø9$# õÏètGó$$sù «!$$Î/ z`ÏB Ç`»sÜø¤±9$# ÉOŠÅ_§9$# ÇÒÑÈ   ¼çm¯RÎ) }§øŠs9 ¼çms9 í`»sÜù=ß n?tã šúïÏ%©!$# (#qãZtB#uä 4n?tãur óOÎgÎn/u tbqè=ž2uqtGtƒ ÇÒÒÈ   $yJ¯RÎ) ¼çmãZ»sÜù=ß n?tã šúïÏ%©!$# ¼çmtRöq©9uqtGtƒ šúïÏ%©!$#ur Nèd ¾ÏmÎ/ šcqä.ÎŽô³ãB ÇÊÉÉÈ  
Artinya : Apabila kamu membaca Al Quran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk. Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kekuasaanNya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya. Sesungguhnya kekuasaanNya (syaitan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya Jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah.
Do’a takbir, subhanaka allahuma wabihamdika wa tabaa raka..
“Maha suci Engkau, ya Allah dan puji bagi-Mu, maha agung nama-Mu dan maha tinggi kemuliaan-mu tidak ada ilah yang haq melainkan Engkau.