Nim :
11101871
Nama :
Nur Hayuni
Absen : 37
Pengaduan Kartu
Kredit Mendominasi
JAKARTA, KOMPAS.com — Sepanjang tahun 2011
masalah terkait kartu kredit mendominasi laporan pengaduan yang diterima
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI). YLKI juga mencatat kasus pengaduan
kartu kredit melalui surat pembaca di enam media cetak yang mencapai 222 kasus.
Persoalan tagihan menjadi kasus utama kartu kredit.
Ketua Pengurus Harian YKLKI Sudaryatmo menyebutkan, dari 525 pengaduan yang
diterima YLKI, sebanyak 147 kasus di antaranya merupakan kasus jasa perbankan.
"Tahun 2011 tercatat 68 orang yang mengadukan kasus kartu kredit ke YLKI.
Selain itu ada 34 orang yang mengadukan melalui website," kata
Sudaryatmo, Selasa (3/4/2012) di Jakarta.
Menurut Sudaryatmo, pengaduan kasus jasa keuangan yang didominasi kartu
kredit di Indonesia tergolong tinggi. Angkanya mencapai 28 persen, sementara di
Malaysia 16,6 persen, India 11,6 persen, dan Hongkong 7,6 persen.
Kesadaran konsumen untuk mengadukan kasusnya tergolong rendah. Tahun lalu
hanya ada 525 pengaduan, sementara di Malaysia 32.309 kasus, India 70.453
kasus, dan Hongkong 31.207 kasus.
Aryani Putri, peneliti YLKI mengatakan, sepanjang tahun 2011 pihaknya juga
mengumpulkan pengaduan kartu kredit melalui surat pembaca di enam media cetak.
Keenam media tersebut adalah Kompas, Koran Tempo, Media Indonesia,
Suara Pembaruan, Warta Kota, dan Bisnis Indonesia. Tercatat 78 orang
yang mengadukan 222 kasus kartu kredit.
Editor :
Nasru Alam Aziz
Analisa Kasus :
Penggunaan teknologi informasi
terutama di sekrtor perbankan saat ini menjadi suatu kewajiban untuk memenuhi
kebutuhan bisnisnya. Bahkan penggunaan teknologi informasi ini menjadi suatu
keunggulan daya saing. Namun demikian resiko selalu mengiringi. Contohnya pada
studi kasus diatas “pengaduan kartu kredit mendominasi” yang sangat merugikan
nasabah, potensi resiko ini menjadi perhatian Bank Indonesia sebagai regulator
perbankan dengan menerbitkab peraturan yang mewajibkan manajemen banj untuk
menerapkan manajemen risiko atas penggunaan teknologi infomasi utnuk memenuhi
ruang lingkup pengendalian intern, manajemen resiko, dan governance.
Saran :
Melaksanakan fungsi audit intern
yang efektif dan menyeluruh terhadap penggunaan teknologi informasi oleh Bank.
Melakukan audit teknologi informasi
yangdilakukan oleh pihak ekstern yang independen.
Mengidentifikasi area resiko TI yang
akan menjadi fokus audit.
Memastikan penerapan prinsip
kerahasiaan (confidentiality), integritas (integrity) dan
ketersediaan (availability) TI.
Mengevaluasi efektivitas perencanaan
dan pengawasan penyelenggaraan TI yang dilakukan oleh satuan kerja TI dan
satuan kerja pengguna TI.
Menyarankan alternatif perbaikan
untuk mengatasi kekurangan aspek-aspek terkait I khususnya di bidang
pengamanan.
Melakukan pemantauan terhadap tindak
lanjut atas hasil audit.
Berperan sebagai nara sumber dalam
aspek pengendalian dalam hal Bank melakukan pengembangan penyelengaraan TI
seperti pengembangan aplikasi.
Menyusun dan mengkinikan pedoman
kerja yang sekurang-kurangnya mencakup standar baku prosedur pemeriksaan,
kertas kerja dan pelaporan hasil pemeriksaan.
Melakukan evaluasi terhadap fungsi
dan kecukupan pengendalian intern dalam sistem informasi Bank
Sumber :
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/04/03/18504278/Pengaduan.Kartu.Kredit.Mendominasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ayo tumpahkan komentar cerdasmu kawan :)